Senin, 01 Februari 2016

kemuhammadiyan

2. Pendiri Muhammadiyah Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis—yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan—di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia. KH A Dahlan memimpin Muhammadiyah dari tahun 1912 hingga tahun 1922 dimana saat itu masih menggunakan sistem permusyawaratan rapat tahunan. Pada rapat tahun ke 11, Pemimpin Muhammadiyah dipegang oleh KH Ibrahim yang kemudian memegang Muhammadiyah hingga tahun 1934. Rapat Tahunan itu sendiri kemudian berubah menjadi Konggres Tahunan pada tahun 1926 yang di kemudian hari berubah menjadi Muktamar tiga tahunan dan seperti saat ini Menjadi Muktamar 5 tahunan. Di samping itu, Muhammadiyah juga mendirikan organisasi untuk kaum perempuan dengan Nama 'Aisyiyah yang disitulah Istri KH. A. Dahlan, yakani Nyi Walidah Ahmad Dahlan berperan serta aktif dan sempat juga menjadi pemimpinnya. Daftar Pimpinan Muhammadiyah Indonesia sejak berdirinya sampai sekarang, yang dapat penulis susun adalah: • KH Ahmad Dahlan 1912-1922 • KH Ibrahim 1923-1934 • KH Hisyam 1935 - 1936 • KH Mas Mansur 1937 - 1941 • Ki Bagus Hadikusuma 1942 - 1953 • Buya AR Sutan Mansur 1956 • H.M. Yunus Anis 1959 • KH. Ahmad Badawi 1962 - 1965 • KH. Faqih Usman 1968 • KH. AR Fachruddin 1971 - 1985 • KHA. Azhar Basyir, M.A. 1990 • Prof. Dr. H. M. Amien Rais 1995 • Prof. Dr. H.A. Syafii Ma'arif 1998 - 2005 • Prof. Dr. HM Din Syamsuddin 2005 - 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar